Jus Buah


Memiliki pengalaman sedikit tentang jus buah sehingga merubah pandangan saya tentang jus buah. Selama puluhan tahun saya bersikukuh bahwa saya tidak suka dan tidak doyan yang namanya jus buah. Bagi saya jus buah tampak seperti gimana gitu, minuman pekat dengan sensasi pasir di dalamnya. Itu pandangan saya kepada jus buah, dan karena pandangan itulah yang membuat saya bertahan dengan pendapat saya yang tidak jelas karena belum pernah dibuktikan. Tapi jujur membayangkannya saja, saya pengen muntah, apalagi harus melihat dan meminumnya.

Lebih dari 25 tahun tidak mau mencoba yang namanya jus buah, ngeyel kan saya? Meski saya suka sekali buah-buah tapi tak membuat saya bergeming dan ingin mencoba minum jus buah. Suami saya adalah salah satu orang yang suka jus buah, dan hampir selalu membeli jus buah tiap kali kita makan di luar atau sekedar jalan-jalan, senangnya Fathan pun jadi ikut-ikutan suka jus buah. Saya tidak pernah mau mencoba minum jus buah meskipun dipaksa atau bahkan diiming-iming dengan sesuatu yang saya paling sukai sekalipun.  Tapi kenapa saya belum ingin mencoba minum jus buah? Saya sendiri juga tidak tahu pasti, terkadang saya keukeuh tidak doyan sesuatu padahal saya belum pernah mencobanya.

Sampai sekitar satu tahun yang lalu, saya terkena penyakit gondongan.  Saya tidak boleh menyusui Fathan yang saat itu masih belum genap 2 tahun dan saya juga diharuskan menjauh dari mereka yang sehat agar tidak ketularan penyakit saya, sedih. Betapa tidak, Fathan yang kala itu masih baru berusia 22 bulan harus dipaksa tidak meminum ASI dari saya, malah harus minum susu sapi. Bertambah sedih ketika mendengarnya menangis meronta-ronta ingin bersama umi-nya sebelum bobok, karena kebiasaan minum ASI sebagai pengantar tidur. Dan semakin sedih, mendengarnya masih terisak-isak biarpun tidur pulas setelah digendong keliling-keliling rumah. Nasehat dokter satu lagi adalah menyarankan saya untuk rutin meminum jus buah. Saya tidak tahu apa hubungannya antara jus buah dengan penyakit gondongan saya, dokter tidak memberikan saya jawaban yang memuaskan dan hanya mengancam saya untuk mengikuti sarannya rutin meminum jus buah agar cepat sembuh dan bisa dekat lagi dengan anak dan keluarga saya.

Dari sinilah semuanya berubah. Saya yang tadinya tidak suka dan tidak doyan jus buah akhirnya mau dan sangat suka sekali dengan jus buah. Bahkan tidak perlu ada paksaan, saya akan dengan senang hati minum jus buah. Kini gantian saya yang hampir setiap hari minum jus buah, entah beli ataupun membuatnya sendiri di rumah. Sehingga saya sering diledek suami saya, “Belum dicoba kok gak doyan? sekarang aja yang paling doyan”, dan hanya bisa nyengir. Saya sendiri sekarang bisa merasakan manfaatnya, lebih segar dan menyehatkan badan.

Hidup Jus Buah!

Artikel ini diikut sertakan dalam Kontes Aku Ingin Sehat di blog kakaakin.

 

21 thoughts on “Jus Buah

  1. hidup jus buah 🙂 aku juga suka jus buah, mbak. sekarang bhkn juga suka jus tomat dan jus wortel hi..hi..2 hal yang dulu aku juga tidak suka.

  2. avocado juice its my favorite! 😀

    klo yg lain mikir2 dlu buat minumnya takut rasanya aneh, hehe..
    gud lak buat kontesnya ya mbak 🙂

  3. Ha ha ha ha….kalau saya malah suka banget lho minum jus buah….karena saya emang suka buah2an dan kadang malas ngunyah…apalagi yang namabya jus mangga, tomat dan starwberry yoghurt…..wah…..makanya saya nggak pernah bermasalah dengan sembelit.

    Karena doyan sayur dna buah…..gak suka daging kecuali kepingin baru mau….

  4. buah-buahan memang sehat buat tubuh. Jus buah itu kan hasil olahan, namun khasiatnya bg tubuh jg sama baiknya. Akhirnya, jadi suka jg sm jus buah y mbk, ..

  5. Mauna, saya juga baru beberapa bulan terakhir ini suka minum jus buah…sebelumnya, saya lebih suka buah segar yang dipotong-potong.
    Setelah dicoba, wah, ternyata enak juga ya, segala macem buah dicampur jadi satu dan menciptakan rasa baru…lebih seger kalo ditambahkan es batu 😀
    Selamat ikut lomba, Mauna…salam sehat!

Tinggalkan Balasan ke Pendar Bintang Batalkan balasan