Jum’at Bersih dan Sehat


Jum’at Bersih, bagi sebagian besar kalangan kantoran ataupun lembaga pendidikan sudah biasa dengan istilah tersebut. Karena setiap Jum’at biasanya mereka mengawali pagi dengan olahraga dan dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan tempat mereka berkarya.

Bagi saya, seorang Ibu Rumah Tangga yang ngrangkap jadi karyawan di toko sendiri, makna jum’at bersih tidak begitu jauh berbeda dengan anda yang ada di kantoran.  Saya yang hari-hari mengurus rumah dengan dua anak balita dan masih dengan kebutuhan meng-aktualisasi-kan diri termasuk kegiatan menuntut ilmu dan menjaga toko, kadang tidak cukup waktu luang untuk membereskan banyak tumpukan buku-buku ataupun kertas-kertas yang kurang rapi di tempatnya. Sehingga biasanya saya menyempatkan satu hari setiap pekan untuk membereskan tumpukan buku-buku ataupun tumpukan baju dagangan agar lebih rapi. Maklum tak ada karyawan toko, jadilah semua dikerjakan sendiri. Sebenarnya bukan menyengaja untuk membereskan tumpukan baju atau buku ini tiap hari jum’at, tapi Allah mentakdirkan saya (karena tidak ada suatu kebetulan kan?) punya waktu luang menjelang akhir pekan, yaitu hari jum’at.

Seperti hari ini juga, sejak pagi disibukkan dengan agenda bersih-bersih dan beres-beres lantai 3. Lantai dengan satu ruangan penuh yang selama ini saya manfaatkan sebagai gudang penyimpanan segala macam barang dan juga tempat jemuran. Sedikit terpaksa tapi lumayan menikmati juga, membongkar beberapa kardus yang berisi kertas dan buku yang dulu sudah pernah saya rapikan, memilah-milah lagi, memisahkan antara yang terpakai dengan yang tidak terpakai. Maklum, saya paling suka nyampah, tapi sampah yang satu ini sampah berguna. Sampah kertas yang saya kumpulkan ketika menuntut ilmu, hingga sekarang.

Belum selesai satu pekerjaan, saya harus berhenti terlebih dahulu untuk mengamankan buku-buku saya yang sedang dinikmati dengan lahap oleh mas ray… . sedih sekali, saya harus kehilangan hard copy beberapa ilmu. Meskipun di lantai 3 dan kardus itu saya tumpuk di sana sebulan lalu, ternyata kerja sang rayap sangat cekatan sehingga membuat sepertiga bagian dari kardus tersebut dilumat habis. Termasuk di dalamnya terdapat buku Fiqh Wanita (yang kemarin bingung saya cari-cari) dan kini tinggal setengahnya beserta buku-buku yang lain yang juga sangat penting. Dengan semangat yang tinggi untuk memberangus sang rayap, karena sudah membuat saya kehilangan ilmu, astaghfirullah. Saya mengumpulkan semua sampah rayap dan remah-remah buku di tepi kamar mandi dan menyiramnya dengan minyak tanah, kemudian wushhh, dilahap habis oleh sang api yang tak lama tiba-tiba membesar. Sedikit panik, akhirnya saya coba berusaha mematikan api tersebut bak seorang pemadam kebakaran dan woshhhhhhhhhhh… . asap bekas pembakaran menghambur keluar dan memenuhi lantai 3, setelah beberapa jam menunggu, akhirnya asappun mereda terbang bersama angin pagi.

Setengah selesai, baru terpikirkan untuk membuat perpustakaan keluarga di lantai 3 dan alhamdulillah selesai juga. Perpustakaan keluarga dan ruangan yang nyaman untuk beristirahat juga berolah raga… . lho?? Sedianya lantai 3 ini selain saya manfaatkan untuk perpustakaan keluarga juga untuk jemuran dan latihan senam bersama teman-teman, multifungsi kan? Karena senamnya hari ini, maka saya seharian ini membereskan lantai 3 agar berfungsi dan bisa langsung dipakai. Alhamdulillah setelah 7 jam, selesai juga lantai multifungsi di ruko ini. Tapi maaf saya hanya bisa membagi cerita, tidak menyertakan foto hasil make over lantai 3. Berikut saya sertakan gambar sisa pembakaran remah dan rayap.

Sebagai konsekuensi, saya harus buka toko siang, hihihi… .

30 thoughts on “Jum’at Bersih dan Sehat

  1. Wah, sekarang hari Sabtu, jadi kemarin ya jadwal bersih-bersihnya…?
    Memiliki ruang multi fungsi kayak yang Mauna ceritakan di lantai 3 itu ide keren, dengan begitu sebelum atau setelah berolahraga, kita bisa juga kan baca-baca buku…asyiiik…!
    😀

    • Hari lain juga tetep bersih-bersih, tapi mengkhususkan waktu untuk membersihkan segala tumpukan yang terkumpul selama seminggu… . hehhehe.

  2. Wah, sengsara membawa nikmat ya mbak, hehhe,.,,
    setelah berpeluh selama 7 jam, akhirnya bisa punya ruang istirahat dan baca-baca yang nyaman dan sehat, jadi pengen nengok ke perpusnya deh.. 🙂

Tinggalkan komentar